Harga Keseimbangan dan Elastisitas Lengkap
Harga Keseimbangan dan Elastisitas Lengkap - Pada materi ini akan dibahas tentang Harga Pasar/Harga Keseimbangan (Equilibrium), Elastisitas Harga Permintaan dan Penawaran, Macam-Macam Elastisitas, Faktor-faktor yang memengaruhi Elastisitas Permintaan dan Penawaran, Kurva Permintaan dan Penawaran Lengkap.
Harga pasar adalah harga yang disepakati oleh penjual dan pembeli pada saat terjadinya transaksi. Harga pasar sering disebut juga harga keseimbangan sebab harga tersebut terjadi setelah ada keseimbangan antara permintaan dan penawaran barang.
Proses terbentuknya harga pasar.
1. Secara praktik
Adanya proses tawar-menawar antara penjual dan pembeli di suatu pasar dan harga disetujui oleh kedua belah pihak sehingga harga pasar disebut harga objektif.
2. Dalam tabel permintaan dan penawaran
Apabila pada harga tertentu jumlah permintaan dan jumlah penawaran sama, harga pasar disebut harga keseimbangan. Misalnya, diketahui data permintaan dan penawaran suatu barang sebagai berikut.
Maka, dapat disimpulkan bahwa harga pasar adalah Rp30.000,00 yang terjadi pada saat jumlah permintaan dan penawaran sama, yaitu 3.000 kg.
3 . Dalam grafik permintaan dan penawaran
Dengan pendekatan ini kita perlu membuat kurva permintaan dan kurva penawaran terlebih dahulu. Apabila kita gabungkan kedua kurva tersebut, akan didapatkan titik potong antara kurva permintaan dan kurva penawaran. Titik itulah yang menunjukkan harga pasar atau harga kesimbangan (equilibrium price), yang dilambangkan dengan huruf E.
Dari data di atas dapat dibuat grafik sebagai berikut.
Keterangan:
a. Kurva S adalah kurva penawaran.
b. Kurva D adalah kurva permintaan.
c. E adalah titik equilibrium atau titik keseimbangan.
Dari kurva tersebut dapat disimpulkan bahwa harga keseimbangan terjadi pada saat harga Rp30.000,00 dengan jumlah 3.000 kg. Hasil perhitungannya akan sama dengan penggunaan tabel.
Dalam hal permintaan dan penawaran akan suatu barang / jasa terdapat tiga macam elastisitas, yaitu elastisitas permintaan / penawaran karena perubahan harga karena perubahan pendapatan, dan karena perubahan harga barang lain yang mempunyai hubungan dengan barang / jasa yang dibicarakan.
Apabila diperoleh Ed > 1, sifat permintaan dikatakan elastis. Hal ini berarti konsumen peka terhadap perubahan harga barang atau perubahan harga sebesar 1% menyebabkan terjadinya perubahan jumlah yang diminta lebih dari 1%. Barang-barang yang mempunyai sifat permintaan yang elastis adalah barang-barang yang mempunyai pengganti (substitusi) dan barang-barang elektronik, seperti VCD, televisi, dan DVD.
Dalam bentuk kurva, permintaan elastis berbentuk landai seperti terlihat berikut ini.
2. Permintaan Inelastis (Ed < 1)
Pada jenis elastisitas ini konsumen kurang peka terhadap perubahan harga. Artinya, meskipun harga naik atau turun, masyarakat akan tetap membelinya. Barang yang mempunyai elastisitas yang inelastis adalah barang-baramg kebutuhan pokok dan barang-barang yang tidak mempunyai pengganti (subtitusi). Ed < 1 berarti perubahan harga sebesar 1% menyebabkan perubahan jumlah barang yang diminta kurang dari 1%.
Dalam bentuk kurva, permintaan elastis berbentuk curam seperti terlihat berikut ini.
3. Permintaan Elastis Uniter (Ed = 1)
Elastisitas permintaan ini mengandung arti bahwa perubahan harga sebesar 1% menyebabkan terjadinya perubahan jumlah barang yang diminta sebesar 1%.
Dalam bentuk kurva, permintaan uniter kemiringannya 45 seperti berikut ini.
4. Permintaan Elastis Sempurna (Ed = •)
Suatu barang / jasa disebut memiliki elastisitas sempurna jika memiliki koefisien elastisitas tak terhingga. Dengan demikian, pada harga tertentu jumlah yang diminta konsumen mencapai tidak terhingga atau berapa pun persediaan barang / jasa yang ada akan habis diminta oleh konsumen. Salah satu komoditas yang memiliki ciri ini adalah bahan bakar minyak (BBM).
Dalam bentuk kurva, permintaan elastisitas berbentuk sempurna horizontal seperti terlihat berikut ini.
5. Permintaan Inelastis Sempurna (Ed = 0)
Untuk barang yang penting sekali (kebutuhan yang sangat pokok), berapa pun perubahan harga tidak akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Kurva untuk jenis elastisitas ini akan berbentuk garis lurus yang sejajar dengan sumbu vertikal (sumbu P).
Dalam bentuk kurva, permintaan inelastis sempurna tegak lurus seperti terlihat berikut ini.
1. Ketersediaan barang subtitusi atas suatu barang dan juga semakin tinggi tingkat kemampuannya mensubtitusi maka permintaan barang tersebut semakin elastis.
2. Intensitas kebutuhan (desakan kebutuhan)
Kebutuhan pokok bersifat inelastis, artinya semakin penting kebutuhan pokok itu semakin inelastis permintaannya. Artinya, meskipun harga naik, masyarakat tetap membutuhkan dan tetap membelinya. Sebaliknya, barang mewah lebih bersifat elastis karena tidak mesti diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan pembelinya dapat ditunda dan jumlah pembeli banyak seandainya harga turun.
3. Pendapatan konsumen
Jika pendapatan konsumen relatif besar dibandingkan dengan harga barang, permintaan akan inelastis. Sebaliknya, konsumen yang berpendapatan kecil dengan terjadinya perubahan harga sedikit saja akan memengaruhi permintannya terhadap barang sehingga permintaan bersifat elastis.
4. Tradisi
Barang yang sudah menjadi kebiasaan (tradisi) untuk dipergunakan, barang tersebut harganya akan naik. Orang akan tetap membelinya sehingga untuk barang ini permintaannya cenderung elastis.
Perhitungannya dapat menggunakan rumus sebagai berikut.
Contoh data permintaan buah mangga di Bandung sebagai berikut.
Maka, koefisien elastisitas permintaannya adalah:
Ed > 1 maka dapat disimpulkan bahwa permintaan mangga di Bandung bersifat elastis.
2. Dalam bentuk persentase
Untuk menentukan besarnya elastisitas harga dari permintaan di antaranya dengan membagi persentase perubahan jumlah barang yang diminta dengan persentase perubahan harga barang tersebut.
Dalam rumus dapat kita tuliskan:
Koefisien elastisitas permintaan
Contoh
Harga sepatu merk Bagus naik sebesar 10% hal itu menyebakan permintaan sepatu tersebut turun sebesar 5%. Maka koefisien elastisitasnya adalah ....
Jadi Ed < 1 maka dapat disimpulkan barang tersebut bersifat inelastis.
3. Dalam bentuk kurva
Diketahui kurva permintaan gula putih di Bandung sebagai berikut.
Jadi Ed < 1 maka dapat disimpulkan bahwa permintaan terhadap gula putih tersebut bersifat inelastis.
4. Dalam bentuk fungsi matematis
Diketahui fungsi permintaan suatu barang adalah Qd = –3P + 100, hitunglah koefisien elastisitas permintaan pada tingkat harga = 20!
Diketahui:
Qd = –3P + 100 P = 20
Jawab:
Pada penghitungan elastisitas diabaikan, jadi Ed = 1,5 atau Ed > 1
maka termasuk barang elastis.
Penawaran yang elastis mengandung arti bahwa penjual peka (sensitif) terhadap perubahan harga, yaitu adanya perubahan harga sebesar 1% menyebabkan perubahan jumlah yang ditawarkan lebih dari 1%.
Dalam bentuk kurva, penawaran elastis berbentuk landai, seperti terlihat berikut ini.
2. Penawaran Inelastis (Es < 1)
Penawaran inelastis ditandai dengan penjual yang tidak / kurang peka terhadap perubahan harga. Perubahan harga sebesar 1% menyebabkan terjadinya perubahan jumlah barang yang ditawarkan kurang dari 1%.
Dalam bentuk kurva, penawaran inelastis berbentuk curam, seperti terlihat berikut ini.
3. Penawaran Elastisitas Uniter / Satuan (Es = 1)
Jenis elastisitas ini ditandai dengan persentase perubahan harga sama dengan persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan.
Dalam bentuk kurva, penawaran elastisitas satuan memiliki kemiringan 45 , seperti terlihat berikut ini.
4. Penawaran Elastis Sempurna (Es = •)
Pada harga tertentu jumlah barang yang ditentukan tidak terbatas, atau perubahan harga 0% menyebabkan terjadinya perubahan jumlah barang yang ditawarkan lebih 0%.
Dalam bentuk kurva, penawaran elastis sempurna berupa garis lurus yang sejajar dengan garis horizontal (sumbu Q), seperti terlihat berikut ini.
5. Penawaran Inelastis Sempurna (Es = 0)
Penawaran inelastis sempurna ditandai oleh perubahan harga yang tidak memengaruhi jumlah barang yang ditawarkan. Pada tingkat harga berapa pun jumlah barang yang ditawarkan tetap.
Dalam bentuk kurva, penawaran inelastis sempurna berbentuk tegak lurus, seperti terlihat berikut ini.
Yang dimaksud waktu di sini adalah kesempatan produsen / penjual untuk menambah jumlah produksi. Waktu dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
a. Jangka waktu sangat pendek
Produsen tidak dapat menambah barang dalam waktu yang sangat pendek karena penawaran tergantung persediaannya (harus menunggu masa panen), seperti produksi di bidang pertanian, misalnya sayur-mayur dan buah-buahan. Waktu dalam beberapa hari saja kurang lebib 40 hari menyebabkan penawaran bersifat inelastis.
b. Jangka pendek
Produsen masih tetap dapat menambah produksi barang yang ditawarkan walaupun tidak dapat memperbesar kapasitas produksi yang ada, seperti bangunan, mesin-mesin, tetapi dengan cara bekerja lebih lama dari waktu sebelumnya atau menambah bahan baku sehingga produksi dapat ditambah. Penawaran dalam waktu ini dapat elastis atau inelastis.
c. Jangka panjang
Penawaran bersifat elastis karena produsen mempunyai banyak kesempatan untuk memperluas kapasitas produksi (areal pertanian, mesin-mesin, pabrik baru, dan tenaga ahli). Makin lama waktu makin elastis.
2. Daya tahan produk
Produk-produk hasil pertanian, seperti sayuran dan buah-buahan yang mudah busuk, pecah, dan layu sehingga penawarannya cenderung inelastis. Akan tetapi, produk-produk dengan daya tahan lebih lama, seperti kulkas, mesin jahit, dan kompor gas, cenderung lebih elastis.
3. Kapasitas produksi
Industri yang beroperasi di bawah kapasitas optimal cenderung membuat kurva penawaran elastis.
Besar kecilnya pengaruh perubahan jumlah yang ditawarkan terhadap perubahan harga tersebut diukur dengan koefisien elastisitas penawaran, yang mempunyai rumus sebagai berikut.
Contoh data penawaran jeruk di Bandung sebagai berikut.
Maka, koefisien elastisitas permintaannya adalah:
Es > 1 maka dapat disimpulkan bahwa permintaan jeruk di Bandung bersifat elastis.
2. Dalam bentuk persentase
Untuk menentukan besarnya elastisitas harga dari penawaran di antaranya dengan membagi persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan dengan persentase perubahan harga barang tersebut. Dalam rumus dapat kita tuliskan:
Contoh
Diketahui kenaikan harga beras sebesar 20%, tapi ternyata hanya menimbulkan pertambahan jumlah beras yang ditawarkan sebanyak 5%. Maka koefisien elastisitasnya adalah ....
Jadi Es < 1 maka dapat disimpulkan barang tersebut bersifat
inelastis.
3. Dalam bentuk kurva
Diketahui kurva penawaran mentega di Bandung sebagai berikut.
Maka koefisien elastisitasnya dapat dihitung sebagai berikut.
Jadi Es < 1 maka dapat disimpulkan bahwa permintaan terhadap mentega tersebut bersifat inelastis.
4. Dalam mentuk matematis
Diketahui fungsi penawaran suatu barang adalah Qs = 0,8P – 4. Hitunglah koefisien elastisitas penawaran pada tingkat harga = 5!
Diketahui: Qs = 0,8P – 4
P = 5
Ed = • maka termasuk barang elastis sempurna.
Demikianlah pembahasan Harga Keseimbangan dan Elastisitas Lengkap - dengan materi Harga Pasar/Harga Keseimbangan (Equilibrium), Elastisitas Harga Permintaan dan Penawaran, Macam-Macam Elastisitas, Faktor-faktor yang memengaruhi Elastisitas Permintaan dan Penawaran, Kurva Permintaan dan Penawaran Lengkap. Semoga bermanfaat jangan lupa untuk bagikan materi ini dengan klik share agar lebih bermanfaat. Selamat belajar
Harga Pasar/Harga Keseimbangan (Equilibrium)
Harga adalah kemampuan suatu barang / jasa yang dinyatakan dengan uang. Dengan adanya harga, orang menjadi mudah dalam melakukan tukar-menukar dan kita dapat membandingkan nilai barang.Harga pasar adalah harga yang disepakati oleh penjual dan pembeli pada saat terjadinya transaksi. Harga pasar sering disebut juga harga keseimbangan sebab harga tersebut terjadi setelah ada keseimbangan antara permintaan dan penawaran barang.
Proses terbentuknya harga pasar.
1. Secara praktik
Adanya proses tawar-menawar antara penjual dan pembeli di suatu pasar dan harga disetujui oleh kedua belah pihak sehingga harga pasar disebut harga objektif.
2. Dalam tabel permintaan dan penawaran
Apabila pada harga tertentu jumlah permintaan dan jumlah penawaran sama, harga pasar disebut harga keseimbangan. Misalnya, diketahui data permintaan dan penawaran suatu barang sebagai berikut.
Maka, dapat disimpulkan bahwa harga pasar adalah Rp30.000,00 yang terjadi pada saat jumlah permintaan dan penawaran sama, yaitu 3.000 kg.
3 . Dalam grafik permintaan dan penawaran
Dengan pendekatan ini kita perlu membuat kurva permintaan dan kurva penawaran terlebih dahulu. Apabila kita gabungkan kedua kurva tersebut, akan didapatkan titik potong antara kurva permintaan dan kurva penawaran. Titik itulah yang menunjukkan harga pasar atau harga kesimbangan (equilibrium price), yang dilambangkan dengan huruf E.
Dari data di atas dapat dibuat grafik sebagai berikut.
Keterangan:
a. Kurva S adalah kurva penawaran.
b. Kurva D adalah kurva permintaan.
c. E adalah titik equilibrium atau titik keseimbangan.
Dari kurva tersebut dapat disimpulkan bahwa harga keseimbangan terjadi pada saat harga Rp30.000,00 dengan jumlah 3.000 kg. Hasil perhitungannya akan sama dengan penggunaan tabel.
Elastisitas Permintaan dan Penawaran
Menurut M. Suparmoko dan Maria R. Suparmoko elastisitas menunjukkan tanggapan dari variabel tidak bebas karena adanya perubahan dalam variabel bebas tertentu. Besarnya koefisien elastisitas ini ditunjukkan oleh perbandingan antara persentase perubahan dalam variabel tidak bebas dan persentase perubahan variabel bebas yang memengaruhinya.Dalam hal permintaan dan penawaran akan suatu barang / jasa terdapat tiga macam elastisitas, yaitu elastisitas permintaan / penawaran karena perubahan harga karena perubahan pendapatan, dan karena perubahan harga barang lain yang mempunyai hubungan dengan barang / jasa yang dibicarakan.
1. Elastisitas Harga Permintaan (Price Elasticity of Demand)
Elastisitas harga permintaan adalah tingkat kepekaan perubahan jumlah barang / jasa yang diminta terhadap perubahan harga.a. Macam-macam Elastisitas Harga Permintaan
1. Permintaan Elastis (Ed > 1)Apabila diperoleh Ed > 1, sifat permintaan dikatakan elastis. Hal ini berarti konsumen peka terhadap perubahan harga barang atau perubahan harga sebesar 1% menyebabkan terjadinya perubahan jumlah yang diminta lebih dari 1%. Barang-barang yang mempunyai sifat permintaan yang elastis adalah barang-barang yang mempunyai pengganti (substitusi) dan barang-barang elektronik, seperti VCD, televisi, dan DVD.
Dalam bentuk kurva, permintaan elastis berbentuk landai seperti terlihat berikut ini.
2. Permintaan Inelastis (Ed < 1)
Pada jenis elastisitas ini konsumen kurang peka terhadap perubahan harga. Artinya, meskipun harga naik atau turun, masyarakat akan tetap membelinya. Barang yang mempunyai elastisitas yang inelastis adalah barang-baramg kebutuhan pokok dan barang-barang yang tidak mempunyai pengganti (subtitusi). Ed < 1 berarti perubahan harga sebesar 1% menyebabkan perubahan jumlah barang yang diminta kurang dari 1%.
Dalam bentuk kurva, permintaan elastis berbentuk curam seperti terlihat berikut ini.
3. Permintaan Elastis Uniter (Ed = 1)
Elastisitas permintaan ini mengandung arti bahwa perubahan harga sebesar 1% menyebabkan terjadinya perubahan jumlah barang yang diminta sebesar 1%.
Dalam bentuk kurva, permintaan uniter kemiringannya 45 seperti berikut ini.
4. Permintaan Elastis Sempurna (Ed = •)
Suatu barang / jasa disebut memiliki elastisitas sempurna jika memiliki koefisien elastisitas tak terhingga. Dengan demikian, pada harga tertentu jumlah yang diminta konsumen mencapai tidak terhingga atau berapa pun persediaan barang / jasa yang ada akan habis diminta oleh konsumen. Salah satu komoditas yang memiliki ciri ini adalah bahan bakar minyak (BBM).
Dalam bentuk kurva, permintaan elastisitas berbentuk sempurna horizontal seperti terlihat berikut ini.
5. Permintaan Inelastis Sempurna (Ed = 0)
Untuk barang yang penting sekali (kebutuhan yang sangat pokok), berapa pun perubahan harga tidak akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Kurva untuk jenis elastisitas ini akan berbentuk garis lurus yang sejajar dengan sumbu vertikal (sumbu P).
Dalam bentuk kurva, permintaan inelastis sempurna tegak lurus seperti terlihat berikut ini.
Faktor-faktor yang Memengaruhi Elastisitas Permintaan
Jika kita mengambil keputusan dari uraian di atas, ternyata barang / jasa tertentu tidak memiliki elastisitas yang sama. Faktor yang memengaruhinya adalah sebagai berikut.1. Ketersediaan barang subtitusi atas suatu barang dan juga semakin tinggi tingkat kemampuannya mensubtitusi maka permintaan barang tersebut semakin elastis.
2. Intensitas kebutuhan (desakan kebutuhan)
Kebutuhan pokok bersifat inelastis, artinya semakin penting kebutuhan pokok itu semakin inelastis permintaannya. Artinya, meskipun harga naik, masyarakat tetap membutuhkan dan tetap membelinya. Sebaliknya, barang mewah lebih bersifat elastis karena tidak mesti diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan pembelinya dapat ditunda dan jumlah pembeli banyak seandainya harga turun.
3. Pendapatan konsumen
Jika pendapatan konsumen relatif besar dibandingkan dengan harga barang, permintaan akan inelastis. Sebaliknya, konsumen yang berpendapatan kecil dengan terjadinya perubahan harga sedikit saja akan memengaruhi permintannya terhadap barang sehingga permintaan bersifat elastis.
4. Tradisi
Barang yang sudah menjadi kebiasaan (tradisi) untuk dipergunakan, barang tersebut harganya akan naik. Orang akan tetap membelinya sehingga untuk barang ini permintaannya cenderung elastis.
Contoh Penghitungan Koefisien Elastisitas Permintaan
1. Jika diketahui data perubahan hargaPerhitungannya dapat menggunakan rumus sebagai berikut.
Contoh data permintaan buah mangga di Bandung sebagai berikut.
Maka, koefisien elastisitas permintaannya adalah:
Ed > 1 maka dapat disimpulkan bahwa permintaan mangga di Bandung bersifat elastis.
2. Dalam bentuk persentase
Untuk menentukan besarnya elastisitas harga dari permintaan di antaranya dengan membagi persentase perubahan jumlah barang yang diminta dengan persentase perubahan harga barang tersebut.
Dalam rumus dapat kita tuliskan:
Koefisien elastisitas permintaan
Contoh
Harga sepatu merk Bagus naik sebesar 10% hal itu menyebakan permintaan sepatu tersebut turun sebesar 5%. Maka koefisien elastisitasnya adalah ....
Jadi Ed < 1 maka dapat disimpulkan barang tersebut bersifat inelastis.
3. Dalam bentuk kurva
Diketahui kurva permintaan gula putih di Bandung sebagai berikut.
Jadi Ed < 1 maka dapat disimpulkan bahwa permintaan terhadap gula putih tersebut bersifat inelastis.
4. Dalam bentuk fungsi matematis
Diketahui fungsi permintaan suatu barang adalah Qd = –3P + 100, hitunglah koefisien elastisitas permintaan pada tingkat harga = 20!
Diketahui:
Qd = –3P + 100 P = 20
Jawab:
Pada penghitungan elastisitas diabaikan, jadi Ed = 1,5 atau Ed > 1
maka termasuk barang elastis.
2. Elastisitas Harga Penawaran (Price Elasticity of Supply)
Elastisitas harga dari penawaran adalah tingkat / derajat kepekaan perubahan jumlah yang ditawarkan terhadap perubahan harga.a. Macam-macam Elastisitas dari Penawaran
1. Penawaran Elastis (Es > 1)Penawaran yang elastis mengandung arti bahwa penjual peka (sensitif) terhadap perubahan harga, yaitu adanya perubahan harga sebesar 1% menyebabkan perubahan jumlah yang ditawarkan lebih dari 1%.
Dalam bentuk kurva, penawaran elastis berbentuk landai, seperti terlihat berikut ini.
2. Penawaran Inelastis (Es < 1)
Penawaran inelastis ditandai dengan penjual yang tidak / kurang peka terhadap perubahan harga. Perubahan harga sebesar 1% menyebabkan terjadinya perubahan jumlah barang yang ditawarkan kurang dari 1%.
Dalam bentuk kurva, penawaran inelastis berbentuk curam, seperti terlihat berikut ini.
3. Penawaran Elastisitas Uniter / Satuan (Es = 1)
Jenis elastisitas ini ditandai dengan persentase perubahan harga sama dengan persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan.
Dalam bentuk kurva, penawaran elastisitas satuan memiliki kemiringan 45 , seperti terlihat berikut ini.
4. Penawaran Elastis Sempurna (Es = •)
Pada harga tertentu jumlah barang yang ditentukan tidak terbatas, atau perubahan harga 0% menyebabkan terjadinya perubahan jumlah barang yang ditawarkan lebih 0%.
Dalam bentuk kurva, penawaran elastis sempurna berupa garis lurus yang sejajar dengan garis horizontal (sumbu Q), seperti terlihat berikut ini.
5. Penawaran Inelastis Sempurna (Es = 0)
Penawaran inelastis sempurna ditandai oleh perubahan harga yang tidak memengaruhi jumlah barang yang ditawarkan. Pada tingkat harga berapa pun jumlah barang yang ditawarkan tetap.
Dalam bentuk kurva, penawaran inelastis sempurna berbentuk tegak lurus, seperti terlihat berikut ini.
Faktor-faktor yang Memengaruhi Elastisitas Harga dari Penawaran
1. WaktuYang dimaksud waktu di sini adalah kesempatan produsen / penjual untuk menambah jumlah produksi. Waktu dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
a. Jangka waktu sangat pendek
Produsen tidak dapat menambah barang dalam waktu yang sangat pendek karena penawaran tergantung persediaannya (harus menunggu masa panen), seperti produksi di bidang pertanian, misalnya sayur-mayur dan buah-buahan. Waktu dalam beberapa hari saja kurang lebib 40 hari menyebabkan penawaran bersifat inelastis.
b. Jangka pendek
Produsen masih tetap dapat menambah produksi barang yang ditawarkan walaupun tidak dapat memperbesar kapasitas produksi yang ada, seperti bangunan, mesin-mesin, tetapi dengan cara bekerja lebih lama dari waktu sebelumnya atau menambah bahan baku sehingga produksi dapat ditambah. Penawaran dalam waktu ini dapat elastis atau inelastis.
c. Jangka panjang
Penawaran bersifat elastis karena produsen mempunyai banyak kesempatan untuk memperluas kapasitas produksi (areal pertanian, mesin-mesin, pabrik baru, dan tenaga ahli). Makin lama waktu makin elastis.
2. Daya tahan produk
Produk-produk hasil pertanian, seperti sayuran dan buah-buahan yang mudah busuk, pecah, dan layu sehingga penawarannya cenderung inelastis. Akan tetapi, produk-produk dengan daya tahan lebih lama, seperti kulkas, mesin jahit, dan kompor gas, cenderung lebih elastis.
3. Kapasitas produksi
Industri yang beroperasi di bawah kapasitas optimal cenderung membuat kurva penawaran elastis.
Contoh Penghitungan Koefisien Elastisitas Penawaran
1. Dalam bentuk data perubahan hargaBesar kecilnya pengaruh perubahan jumlah yang ditawarkan terhadap perubahan harga tersebut diukur dengan koefisien elastisitas penawaran, yang mempunyai rumus sebagai berikut.
Contoh data penawaran jeruk di Bandung sebagai berikut.
Maka, koefisien elastisitas permintaannya adalah:
Es > 1 maka dapat disimpulkan bahwa permintaan jeruk di Bandung bersifat elastis.
2. Dalam bentuk persentase
Untuk menentukan besarnya elastisitas harga dari penawaran di antaranya dengan membagi persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan dengan persentase perubahan harga barang tersebut. Dalam rumus dapat kita tuliskan:
Contoh
Diketahui kenaikan harga beras sebesar 20%, tapi ternyata hanya menimbulkan pertambahan jumlah beras yang ditawarkan sebanyak 5%. Maka koefisien elastisitasnya adalah ....
Jadi Es < 1 maka dapat disimpulkan barang tersebut bersifat
inelastis.
3. Dalam bentuk kurva
Diketahui kurva penawaran mentega di Bandung sebagai berikut.
Maka koefisien elastisitasnya dapat dihitung sebagai berikut.
Jadi Es < 1 maka dapat disimpulkan bahwa permintaan terhadap mentega tersebut bersifat inelastis.
4. Dalam mentuk matematis
Diketahui fungsi penawaran suatu barang adalah Qs = 0,8P – 4. Hitunglah koefisien elastisitas penawaran pada tingkat harga = 5!
Diketahui: Qs = 0,8P – 4
P = 5
Ed = • maka termasuk barang elastis sempurna.
Demikianlah pembahasan Harga Keseimbangan dan Elastisitas Lengkap - dengan materi Harga Pasar/Harga Keseimbangan (Equilibrium), Elastisitas Harga Permintaan dan Penawaran, Macam-Macam Elastisitas, Faktor-faktor yang memengaruhi Elastisitas Permintaan dan Penawaran, Kurva Permintaan dan Penawaran Lengkap. Semoga bermanfaat jangan lupa untuk bagikan materi ini dengan klik share agar lebih bermanfaat. Selamat belajar