Awal Mula Kehidupan di Muka Bumi
Awal Mula Kehidupan di Muka Bumi - Menurut geologi, ilmu yang mempelajari kulit bumi, terjadinya bumi sampai sekarang dibagi atas zaman-zaman sebagai berikut.
Pada masa akhir zaman sekunder, muncul kehidupan yang lain yaitu jenis burung dan binatang menyusui yang masih rendah sekali tingkatannya.
Zaman ini dibedakan menjadi 2 zaman, yaitu:
Zaman pleistosen/dilluvium berlangsung kira-kira 600.000 tahun yang ditandai dengan adanya manusia purba. Von Koenigswald membagi masa pleistosen dibagi menjadi tiga, yakni pleistosen bawah atau lapisan Jetis, pleistosen tengah atau lapisan Trinil, dan pleistosen atas atau lapisan Ngandong.
Pada lapisan pleistosen bawah berkembang jenis manusia Megantrophus Paleojavanicus, Homo Mojokertensis dan Homo Robustus. Pada lapisan pleistosen tengah, berkembang jenis Homo Erectus yang sezaman dengan jenis manusia sinantrophus Pekinensis atau Homo Pekinensis yang diketemukan di Goa Chou Ku’o Tien, Tiongkok.
Pada lapisan pleistosen atas terdapat jenis manusia Homo Wajakensis dan Homo Soloensis. Sementara itu, pada masa holosen/alluvium berlangsung kira-kira 20.000 tahun yang lalu dan terus berkembang sampai dewasa ini ditandai dengan munculnya manusia jenis Homo Sapiens yang memiliki ciri-ciri seperti manusia sekarang. Untuk memperjelas keterangan di atas, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
Tabel 1. Pembagian zaman secara geologi dan Jenis Manusia Pra Aksaranya
Sumber Referensi:
Djoened P., Marwati, et al. 1984. Sejarah Nasional Indonesia I. Jakarta : Depdikbud. Soekmono, R. 2011. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia I. Yogyakarta:
Kanisius.
Utomo, Bambang Budi. 2009. Atlas Sejarah Indonesia Masa Prasejarah (Hindu- Buddha). Jakarta: Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.
--------. 2010. Atlas Sejarah Indonesia Masa Klasik (Hindu-Buddha). Jakarta: Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.
Widianto, Harry. 2011. Jejak Langkah Setelah Sangiran (Edisi Khusus). Jawa Tengah: Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran.
A. Arkaekum
Zaman ini berlangsung kira-kira 2500 juta tahun, pada saat itu kulit bumi masih panas, sehingga tidak ada kehidupan. Baru pada akhir zaman ini, mulailah nampak ada kehidupan sedikit demi sedikit.B. Paleozoikum
Zaman yang berlangsung 340 juta tahun ini memiliki ciri munculnya kehidupan. Oleh karena sudah ada kehidupan, zaman ini disebut juga zaman primer. Makhluk hidup yang muncul adalah mikro organisme, binatang-binatang terkecil yang tak bertulang belakang sampai pada permulaan amfibi dan reptil.
Gambar Binatang yang hidup zaman Paleozoikum
C. Mesozoikum
Zaman ini berlangsung kira-kira 140 juta tahun. Pada zaman pertengahan jenis reptil mencapai bentuk yang luar biasa besarnya sehingga pada zaman ini sering disebut juga dengan zaman reptil. Bekas-bekas dari reptil raksasa ini ditemukakan di berbagai tempat di seluruh dunia. Dinosaurus misalnya, sampai 12 meter panjangnya, sedangkan atlantosaurus yang ditemukan di Amerika malah lebih dari 30 meter.
Gambar Jenis reptil masa Mesozoikum
Pada masa akhir zaman sekunder, muncul kehidupan yang lain yaitu jenis burung dan binatang menyusui yang masih rendah sekali tingkatannya.
D. Neozoikum/Kainozoikum
Zaman ini dibedakan menjadi 2 zaman, yaitu:1) Tersier/zaman ketiga
Zaman ini berlangsung sekitar 60 juta tahun. Yang terpenting dari zaman ini ditandai dengan berkembangnya jenis binatang menyusui seperti jenis primat, contohnya kera. Lambat laun jenis reptil mengalami kepunahan.2) Kuartier/zaman keempat
Zaman ini ditandai dengan adanya kehidupan manusia, sehingga merupakan zaman terpenting bagi perkembangan budaya manusia. Zaman kuartier dibagi menjadi dua zaman, yakni zaman diluvium atau pleistosen dan alluvium atau holosen.Zaman pleistosen/dilluvium berlangsung kira-kira 600.000 tahun yang ditandai dengan adanya manusia purba. Von Koenigswald membagi masa pleistosen dibagi menjadi tiga, yakni pleistosen bawah atau lapisan Jetis, pleistosen tengah atau lapisan Trinil, dan pleistosen atas atau lapisan Ngandong.
Pada lapisan pleistosen bawah berkembang jenis manusia Megantrophus Paleojavanicus, Homo Mojokertensis dan Homo Robustus. Pada lapisan pleistosen tengah, berkembang jenis Homo Erectus yang sezaman dengan jenis manusia sinantrophus Pekinensis atau Homo Pekinensis yang diketemukan di Goa Chou Ku’o Tien, Tiongkok.
Pada lapisan pleistosen atas terdapat jenis manusia Homo Wajakensis dan Homo Soloensis. Sementara itu, pada masa holosen/alluvium berlangsung kira-kira 20.000 tahun yang lalu dan terus berkembang sampai dewasa ini ditandai dengan munculnya manusia jenis Homo Sapiens yang memiliki ciri-ciri seperti manusia sekarang. Untuk memperjelas keterangan di atas, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
Tabel 1. Pembagian zaman secara geologi dan Jenis Manusia Pra Aksaranya
Sumber: Soekmono, R. Sejarah Kebudayaan Indonesia I, hal. 29
Sumber Referensi:
Djoened P., Marwati, et al. 1984. Sejarah Nasional Indonesia I. Jakarta : Depdikbud. Soekmono, R. 2011. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia I. Yogyakarta:
Kanisius.
Utomo, Bambang Budi. 2009. Atlas Sejarah Indonesia Masa Prasejarah (Hindu- Buddha). Jakarta: Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.
--------. 2010. Atlas Sejarah Indonesia Masa Klasik (Hindu-Buddha). Jakarta: Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.
Widianto, Harry. 2011. Jejak Langkah Setelah Sangiran (Edisi Khusus). Jawa Tengah: Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran.