Pengertian Geografi Menurut Para Ahli
Pengertian Geografi Menurut Para Ahli - Dalam kepustakaan, diketahui geografi termasuk pengetahuan yang sudah tua. Akan tetapi struktur kelimuannya selalu dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
Di Indonesia, penyebutan geografi sebagai sebuah bidang kajian ilmu dikenal dengan berbagai istilah.
Dalam bahasa Belanda dikenal dengan Ardrijkskunde dan dalam bahasa Inggris dikenal dengan Geography. Dalam bahasa Indonesia sendiri dulu dikenal dengan istilah Ilmu Bumi.
Pemakaian istilah Ilmu Bumi di Indonesia ternyata dinilai kurang begitu cocok, karena dikhawatirkan akan mengaburkan dua bidang ilmu berbeda yaitu antara Geografi dan Geologi.
Secara etimologis kedua bidang ilmu tersebut berkaitan dengan pengetahuan tentang Bumi. Apabila dilihat dari objek sudut pandang keilmuannya akan terlihat perbedaan yang sangat mencolok.
Apabila dilihat dari akar katanya, istilah Geografi berasal dari dua kata yaitu geos artinya Bumi atau Earth dan Graphein yang artinya to describe atau pencitraan.
Penggabungan dua kata tersebut menghasilkan pengertian dari geografi itu sendiri, yaitu ilmu yang mencitrakan atau menggambarkan keadaan Bumi.
Definisi mengenai geografi banyak dikemukakan oleh berbagai ahli, antara lain sebagai berikut.
Prof. Bintarto memberikan batasan bahwa geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mencitrakan, menerangkan sifat-sifat Bumi, menganalisis gejala-gejala alam dan penduduk, serta mempelajari corak yang khas mengenai kehidupan dan berusaha mencari fungsi dari unsur-unsur Bumi dalam ruang dan waktu.
Sementara itu, Prof. Soetanto mendefinisikan geografi sebagai geosfer yang merupakan substansi geografi juga dipelajari oleh bidang ilmu lain. Oleh karena itu, geosfer tidak mencirikan ilmu yang disebut geografi.
Kajian geografi lebih dicirikan oleh sudut pandang atau cara penjelasannya di dalam mengkaji geosfer tersebut.
Dengan demikian, ada beda jenis antara beberapa ilmu lain dengan geografi, meskipun kajiannya sama dan serupa.
Dari hasil seminar dan Lokakarya Geografi di Semarang pada 1988, telah dirumuskan suatu definisi geografi yang ditujukan untuk penyeragaman definisi geografi di Indonesia yaitu geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan gejala geosfer dengan sudut pandang lingkungan dan kewilayahan dalam konteks keruangan.
Definisi Geografi dari Beberapa Ahli
1. Karl Ritter (1779–1859): Geografi merupakan suatu studi atau telaah mengenai Bumi sebagai tempat hidup manusia. Bidang kajian geografi adalah semua gejala di permukaan Bumi kajian baik alam organik maupun anorganik yang berkaitan dengan kehidupan manusia.
2. Ferdinand Von Richtoffen (1838–1905) : Geografi merupakan suatu studi tentang gejala dan sifat-sifat permukaan Bumi dan penduduknya yang disusun berdasarkan letaknya, serta mencoba menjelaskan hubungan timbal balik antargejala dan sifat-sifat tersebut.
3. Paul Vidal de La Blache (1845–1919) : Geografi merupakan ilmu pengetahuan tentang berbagai tempat atau wilayah yang berhubungan dengan kualitas dan potensialitas wilayah-wilayah tersebut.
4. Elsworth Huntington (1876–1947) : Geografi merupakan suatu studi tentang alam dan persebarannya, melalui relasi antara lingkungan dengan aktivitas atau kualitas manusia.
5. Richard Hartshorne (1939) : Geografi merupakan ilmu tentang tempat-tempat yang berhubungan dengan kualitas dan potensialitas dari suatu daerah. Sifat khas daerah tersebut dinyatakan dari totalitas (keseluruhan) sifat daerah yang bersangkutan. Keragaman sosialnya berasosiasi dengan keragaman tempat.
Dari berbagai pendapat tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa geografi adalah ilmu yang mempelajari keragaman ruang permukaan bumi sebagai tempat hidup manusia dengan aspek-aspek alamiah dan sosialnya, serta interrelasi di antara aspek-aspek tersebut.
Di Indonesia, penyebutan geografi sebagai sebuah bidang kajian ilmu dikenal dengan berbagai istilah.
Dalam bahasa Belanda dikenal dengan Ardrijkskunde dan dalam bahasa Inggris dikenal dengan Geography. Dalam bahasa Indonesia sendiri dulu dikenal dengan istilah Ilmu Bumi.
Pemakaian istilah Ilmu Bumi di Indonesia ternyata dinilai kurang begitu cocok, karena dikhawatirkan akan mengaburkan dua bidang ilmu berbeda yaitu antara Geografi dan Geologi.
Secara etimologis kedua bidang ilmu tersebut berkaitan dengan pengetahuan tentang Bumi. Apabila dilihat dari objek sudut pandang keilmuannya akan terlihat perbedaan yang sangat mencolok.
Penggabungan dua kata tersebut menghasilkan pengertian dari geografi itu sendiri, yaitu ilmu yang mencitrakan atau menggambarkan keadaan Bumi.
Definisi mengenai geografi banyak dikemukakan oleh berbagai ahli, antara lain sebagai berikut.
Prof. Bintarto memberikan batasan bahwa geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mencitrakan, menerangkan sifat-sifat Bumi, menganalisis gejala-gejala alam dan penduduk, serta mempelajari corak yang khas mengenai kehidupan dan berusaha mencari fungsi dari unsur-unsur Bumi dalam ruang dan waktu.
Sementara itu, Prof. Soetanto mendefinisikan geografi sebagai geosfer yang merupakan substansi geografi juga dipelajari oleh bidang ilmu lain. Oleh karena itu, geosfer tidak mencirikan ilmu yang disebut geografi.
Kajian geografi lebih dicirikan oleh sudut pandang atau cara penjelasannya di dalam mengkaji geosfer tersebut.
Dengan demikian, ada beda jenis antara beberapa ilmu lain dengan geografi, meskipun kajiannya sama dan serupa.
Dari hasil seminar dan Lokakarya Geografi di Semarang pada 1988, telah dirumuskan suatu definisi geografi yang ditujukan untuk penyeragaman definisi geografi di Indonesia yaitu geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan gejala geosfer dengan sudut pandang lingkungan dan kewilayahan dalam konteks keruangan.
Definisi Geografi dari Beberapa Ahli
1. Karl Ritter (1779–1859): Geografi merupakan suatu studi atau telaah mengenai Bumi sebagai tempat hidup manusia. Bidang kajian geografi adalah semua gejala di permukaan Bumi kajian baik alam organik maupun anorganik yang berkaitan dengan kehidupan manusia.
2. Ferdinand Von Richtoffen (1838–1905) : Geografi merupakan suatu studi tentang gejala dan sifat-sifat permukaan Bumi dan penduduknya yang disusun berdasarkan letaknya, serta mencoba menjelaskan hubungan timbal balik antargejala dan sifat-sifat tersebut.
3. Paul Vidal de La Blache (1845–1919) : Geografi merupakan ilmu pengetahuan tentang berbagai tempat atau wilayah yang berhubungan dengan kualitas dan potensialitas wilayah-wilayah tersebut.
4. Elsworth Huntington (1876–1947) : Geografi merupakan suatu studi tentang alam dan persebarannya, melalui relasi antara lingkungan dengan aktivitas atau kualitas manusia.
5. Richard Hartshorne (1939) : Geografi merupakan ilmu tentang tempat-tempat yang berhubungan dengan kualitas dan potensialitas dari suatu daerah. Sifat khas daerah tersebut dinyatakan dari totalitas (keseluruhan) sifat daerah yang bersangkutan. Keragaman sosialnya berasosiasi dengan keragaman tempat.
Dari berbagai pendapat tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa geografi adalah ilmu yang mempelajari keragaman ruang permukaan bumi sebagai tempat hidup manusia dengan aspek-aspek alamiah dan sosialnya, serta interrelasi di antara aspek-aspek tersebut.