Pengertian Permintaan dan Penawaran
Mekanisme harga pasar ditentukan oleh permintaan (demand) dan penawaran (supply).
Permintaan dan penawaran selanjutnya akan membentuk harga keseimbangan yang disebut harga ekuilibrium.
1) Pergeseran kurva permintaan
2) Pergeseran kurva penawaran
3) Pergeseran kurva permintaan dan penawaran
Pengaruh pergeseran kurva permintaan:
1) Kurva permintaan bergeser ke kiri, kurva penawaran tetap
2) Kurva permintaan bergeser ke kanan, kurva penawaran tetap
Pengaruh pergeseran kurva penawaran:
1) Kurva penawaran bergeser ke kiri, kurva permintaan tetap
2) Kurva penawaran bergeser ke kanan, kurva permintaan tetap
Pengaruh pergeseran kurva permintaan dan penawaran:
1) Kedua kurva bergeser searah secara seimbang ke kiri
ke kanan
2) Kedua kurva bergeser searah, salah satu lebih besar pergeserannya ke kiri, permintaan lebih besar ke kiri, penawaran lebih besar ke kanan, permintaan lebih besar ke kanan, penawaran lebih besar
3) Kedua kurva bergeser ke arah berlawanan secara seimbang permintaan ke kiri, penawaran ke kanan permintaan ke kanan, penawaran ke kiri
Permintaan dan penawaran selanjutnya akan membentuk harga keseimbangan yang disebut harga ekuilibrium.
Permintaan
Permintaan (demand) adalah jumlah barang atau jasa yang ingin dan mampu dibeli oleh konsumen dalam tingkat harga dan waktu tertentu.
Hukum permintaan berbunyi:
a. Jika harga barang naik, permintaan turun.
b. Jika harga barang turun, permintaan naik.
c. Ceteris paribus, apabila hal-hal lain tetap.
Kurva permintaan adalah kurva yang menghubungkan titik potong antara harga barang (sumbu y) dan jumlah barang yang diminta (sumbu x). Kurva permintaan memiliki kemiringan/ gradien negatif. Pergeseran kurva permintaan (shifting) dapat terjadi apabila kondisi tidak ceteris paribus.
Mekanisme pergeseran kurva permintaan:
1) Apabila permintaan naik, maka kurva bergeser ke kanan (D1).
2) Apabila permintaan turun, maka kurva bergeser ke kiri (D2).
Faktor yang mempengaruhi permintaan atau menyebabkan pergeseran kurva permintaan:
1) Harga barang (berbanding terbalik)
2) Harga barang komplementer (berbanding terbalik)
3) Harga barang substitusi (berbanding lurus)
4) Pendapatan (berbanding lurus)
5) Jumlah penduduk (berbanding lurus)
6) Kondisi sosial dan perekenomian
7) Peradaban
8) Agama
9) Tradisi, mode dan selera konsumen
10) Harapan/ekspektasi konsumen
Cara membentuk fungsi permintaan:
Contoh:
Suatu barang sewaktu dijual Rp 30 terdapat permintaan 200 unit. Ketika harga jual barang tersebut naik Rp 20, permintaan menjadi 100 unit. Tentukan fungsi permintaan!
Jawab:
p - 3020 = q - 200100-200
-100p + 3000 = 20q – 4000
100p + 20q = 7000
Qd = -5p + 350 Pd = -15 q + 70
Elastisitas permintaan adalah sebuah ukuran seberapa besar derajat kepekaan/sensitivitas permintaan terhadap perubahan harga. Tingkat elastisitas permintaan dapat dihitung dengan menghitung koefisien elastisitas.
Jumlah barang yang diminta oleh konsumen berbanding terbalik dengan harga barang yang ditawarkan produsen, ceteris paribus.
Jenis-jenis elastisitas permintaan:
1) Elastis sempurna (perfectly elastic)
2) Elastis
3) Elastis uniter (unitary elastic)
4) Inelastis
5) Inelastis sempurna (perfectly inelastic)
Faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan:
1) Ketersediaan barang substitusi
Hal ini berkaitan dengan kemampuan konsumen mengalihkan pembeliannya.
2) Porsi pendapatan
Makin besar porsi pengeluaran untuk suatu barang, maka akan makin mempengaruhi permintaan.
Contoh: makanan sehari-hari elastis, sedangkan barang yang tidak dibeli setiap hari (misalnya permen) inelastis.
3) Intensitas kebutuhan barang
Contoh: Apabila harga beras naik, permintaan akan tetap sama karena merupakan kebutuhan pokok sehari-hari.
4) Keragaman fungsi barang
Makin banyak fungsi barang, maka makin banyak kegiatan yang bergantung pada barang itu dan makin mempengaruhi permintaan.
Hukum permintaan berbunyi:
a. Jika harga barang naik, permintaan turun.
b. Jika harga barang turun, permintaan naik.
c. Ceteris paribus, apabila hal-hal lain tetap.
Kurva permintaan adalah kurva yang menghubungkan titik potong antara harga barang (sumbu y) dan jumlah barang yang diminta (sumbu x). Kurva permintaan memiliki kemiringan/ gradien negatif. Pergeseran kurva permintaan (shifting) dapat terjadi apabila kondisi tidak ceteris paribus.
Mekanisme pergeseran kurva permintaan:
1) Apabila permintaan naik, maka kurva bergeser ke kanan (D1).
2) Apabila permintaan turun, maka kurva bergeser ke kiri (D2).
Faktor yang mempengaruhi permintaan atau menyebabkan pergeseran kurva permintaan:
1) Harga barang (berbanding terbalik)
2) Harga barang komplementer (berbanding terbalik)
3) Harga barang substitusi (berbanding lurus)
4) Pendapatan (berbanding lurus)
5) Jumlah penduduk (berbanding lurus)
6) Kondisi sosial dan perekenomian
7) Peradaban
8) Agama
9) Tradisi, mode dan selera konsumen
10) Harapan/ekspektasi konsumen
Cara membentuk fungsi permintaan:
Contoh:
Suatu barang sewaktu dijual Rp 30 terdapat permintaan 200 unit. Ketika harga jual barang tersebut naik Rp 20, permintaan menjadi 100 unit. Tentukan fungsi permintaan!
Jawab:
p - 3020 = q - 200100-200
-100p + 3000 = 20q – 4000
100p + 20q = 7000
Qd = -5p + 350 Pd = -15 q + 70
Elastisitas permintaan adalah sebuah ukuran seberapa besar derajat kepekaan/sensitivitas permintaan terhadap perubahan harga. Tingkat elastisitas permintaan dapat dihitung dengan menghitung koefisien elastisitas.
Jumlah barang yang diminta oleh konsumen berbanding terbalik dengan harga barang yang ditawarkan produsen, ceteris paribus.
Jenis-jenis elastisitas permintaan:
1) Elastis sempurna (perfectly elastic)
2) Elastis
3) Elastis uniter (unitary elastic)
4) Inelastis
5) Inelastis sempurna (perfectly inelastic)
Faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan:
1) Ketersediaan barang substitusi
Hal ini berkaitan dengan kemampuan konsumen mengalihkan pembeliannya.
2) Porsi pendapatan
Makin besar porsi pengeluaran untuk suatu barang, maka akan makin mempengaruhi permintaan.
Contoh: makanan sehari-hari elastis, sedangkan barang yang tidak dibeli setiap hari (misalnya permen) inelastis.
3) Intensitas kebutuhan barang
Contoh: Apabila harga beras naik, permintaan akan tetap sama karena merupakan kebutuhan pokok sehari-hari.
4) Keragaman fungsi barang
Makin banyak fungsi barang, maka makin banyak kegiatan yang bergantung pada barang itu dan makin mempengaruhi permintaan.
Penawaran
Penawaran (supply) adalah jumlah barang atau jasa yang ingin dan mampu dibeli oleh konsumen dalam tingkat harga dan waktu tertentu.
Hukum penawaran berbunyi:
a. Jika harga barang naik, penawaran naik.
b. Jika harga barang turun, penawaran turun.
c. Ceteris paribus, apabila hal-hal lain tetap.
Kurva penawaran adalah kurva yang menghubungkan titik potong antara harga barang (sumbu y) dan jumlah barang yang ditawarkan (sumbu x).
Jika tersedia, permintaan elastis.
Jika tidak, permintaan inelastis.
Jika menghabiskan sebagian besar pendapatan, permintaan elastis.
Jika menghabiskan sedikit pendapatan, permintaan inelastis.
Jika kebutuhan sekunder & tersier, permintaan elastis.
Jika kebutuhan primer/pokok, permintaan inelastis.
Jika banyak fungsi, permintaan elastis.
Jika sedikit fungsi, permintaan inelastis.
Harga barang yang ditawarkan pada konsumen berbanding lurus dengan jumlah barang yang ditawarkan, ceteris paribus.
Kurva penawaran memiliki kemiringan/gradien positif. Pergeseran kurva penawaran (shifting) dapat terjadi apabila kondisi tidak ceteris paribus. Mekanisme pergeseran kurva penawaran:
1) Apabila penawaran naik, maka kurva bergeser ke kanan (S1).
2) Apabila penawaran turun, maka kurva bergeser ke kiri (S2).
Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran atau menyebabkan pergeseran kurva penawaran:
1) Harga bahan baku (berbanding terbalik)
2) Harga barang komplementer (berbanding lurus)
3) Harga barang substitusi (berbanding terbalik)
4) Upah (berbanding terbalik)
5) Biaya produksi (berbanding terbalik)
6) Sarana produksi (berbanding lurus)
7) Perkembangan teknologi (berbanding lurus)
8) Jumlah produsen (berbanding lurus)
9) Bencana alam
10) Harapan/ekspektasi produsen
Cara membentuk fungsi penawaran:
Contoh:
Saat harga suatu barang Rp 7.000, penawaran yang dilakukan sebesar 5.000 unit.
Saat harga barang itu Rp 14.000, penawaran naik menjadi 6.000 unit.
Tentukan fungsi penawaran!
Jawab:
p - 700014000-7000 = q - 50006000-5000
1000p – 7000000 = 7000q – 35000000
p – 7q = -28000
Ps = 7q - 28000
Qs = 17 p + 4000
Elastisitas penawaran adalah sebuah ukuran seberapa besar derajat kepekaan/sensitivitas penawaran terhadap perubahan harga. Tingkat elastisitas penawaran dapat dihitung dengan menghitung koefisien elastisitas.
Cara menghitung koefisien elastisitas penawaran:
Jenis-jenis elastisitas penawaran:
1) Elastis sempurna (perfectly elastic)
2) Elastis
3) Elastis uniter (unitary elastic)
4) Inelastis
5) Inelastis sempurna (perfectly inelastic)
Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran:
1) Waktu produksi
Hal ini berkaitan dengan kemudahan produsen menambah jumlah produksinya.
2) Daya tahan barang
Barang tahan lama dapat ditahan selama waktu tertentu untuk dijual agar mendapat keuntungan yang lebih besar.
Barang tidak tahan lama mau tidak mau harus cepat dijual agar tidak mengalami kerugian yang lebih besar.
3) Jumlah faktor produksi
Makin banyak jumlah faktor produksi, maka akan mempermudah produksi, sehingga mempengaruhi penawaran.
4) Mobilitas faktor produksi
Mobilitas faktor produksi yang tinggi akan mempermudah produsen mengatur besar produksi, sehingga mempengaruhi penawaran.
5) Kemudahan munculnya produsen baru
Makin mudah produsen baru muncul ke pasar suatu barang, maka makin mempengaruhi penawaran.
6) Jumlah produsen
Makin banyak produsen, maka makin banyak barang yang ditawarkan, maka akan makin mempengaruhi penawaran.
7) Reaksi konsumen terhadap kenaikan harga
Hukum penawaran berbunyi:
a. Jika harga barang naik, penawaran naik.
b. Jika harga barang turun, penawaran turun.
c. Ceteris paribus, apabila hal-hal lain tetap.
Kurva penawaran adalah kurva yang menghubungkan titik potong antara harga barang (sumbu y) dan jumlah barang yang ditawarkan (sumbu x).
Jika tersedia, permintaan elastis.
Jika tidak, permintaan inelastis.
Jika menghabiskan sebagian besar pendapatan, permintaan elastis.
Jika menghabiskan sedikit pendapatan, permintaan inelastis.
Jika kebutuhan sekunder & tersier, permintaan elastis.
Jika kebutuhan primer/pokok, permintaan inelastis.
Jika banyak fungsi, permintaan elastis.
Jika sedikit fungsi, permintaan inelastis.
Harga barang yang ditawarkan pada konsumen berbanding lurus dengan jumlah barang yang ditawarkan, ceteris paribus.
Kurva penawaran memiliki kemiringan/gradien positif. Pergeseran kurva penawaran (shifting) dapat terjadi apabila kondisi tidak ceteris paribus. Mekanisme pergeseran kurva penawaran:
1) Apabila penawaran naik, maka kurva bergeser ke kanan (S1).
2) Apabila penawaran turun, maka kurva bergeser ke kiri (S2).
Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran atau menyebabkan pergeseran kurva penawaran:
1) Harga bahan baku (berbanding terbalik)
2) Harga barang komplementer (berbanding lurus)
3) Harga barang substitusi (berbanding terbalik)
4) Upah (berbanding terbalik)
5) Biaya produksi (berbanding terbalik)
6) Sarana produksi (berbanding lurus)
7) Perkembangan teknologi (berbanding lurus)
8) Jumlah produsen (berbanding lurus)
9) Bencana alam
10) Harapan/ekspektasi produsen
Cara membentuk fungsi penawaran:
Contoh:
Saat harga suatu barang Rp 7.000, penawaran yang dilakukan sebesar 5.000 unit.
Saat harga barang itu Rp 14.000, penawaran naik menjadi 6.000 unit.
Tentukan fungsi penawaran!
Jawab:
p - 700014000-7000 = q - 50006000-5000
1000p – 7000000 = 7000q – 35000000
p – 7q = -28000
Ps = 7q - 28000
Qs = 17 p + 4000
Elastisitas penawaran adalah sebuah ukuran seberapa besar derajat kepekaan/sensitivitas penawaran terhadap perubahan harga. Tingkat elastisitas penawaran dapat dihitung dengan menghitung koefisien elastisitas.
Cara menghitung koefisien elastisitas penawaran:
Jenis-jenis elastisitas penawaran:
1) Elastis sempurna (perfectly elastic)
2) Elastis
3) Elastis uniter (unitary elastic)
4) Inelastis
5) Inelastis sempurna (perfectly inelastic)
Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran:
1) Waktu produksi
Hal ini berkaitan dengan kemudahan produsen menambah jumlah produksinya.
2) Daya tahan barang
Barang tahan lama dapat ditahan selama waktu tertentu untuk dijual agar mendapat keuntungan yang lebih besar.
Barang tidak tahan lama mau tidak mau harus cepat dijual agar tidak mengalami kerugian yang lebih besar.
3) Jumlah faktor produksi
Makin banyak jumlah faktor produksi, maka akan mempermudah produksi, sehingga mempengaruhi penawaran.
4) Mobilitas faktor produksi
Mobilitas faktor produksi yang tinggi akan mempermudah produsen mengatur besar produksi, sehingga mempengaruhi penawaran.
5) Kemudahan munculnya produsen baru
Makin mudah produsen baru muncul ke pasar suatu barang, maka makin mempengaruhi penawaran.
6) Jumlah produsen
Makin banyak produsen, maka makin banyak barang yang ditawarkan, maka akan makin mempengaruhi penawaran.
7) Reaksi konsumen terhadap kenaikan harga
Harga Ekuilibrium
Harga ekuilibrium/keseimbangan/pasar adalah harga kesepakatan yang terbentuk dari tawar-menawar antara penjual dan pembeli. Harga ekuilibrium adalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan penawaran. Harga ekuilibrium dapat dihitung dari fungsi harga permintaan dan harga penawaran.
Jika cepat, penawaran elastis.
Jika lama, penawaran inelastis.
Jika tahan lama, penawaran elastis.
Jika tidak tahan lama, penawaran inelastis.
Jika banyak, penawaran elastis.
Jika sedikit, penawaran inelastis.
Jika tinggi, penawaran elastis.
Jika rendah, penawaran inelastis.
Jika mudah, penawaran elastis.
Jika sulit, penawaran inelastis.
Jika banyak, penawaran elastis.
Jika sedikit, penawaran inelastis.
Jika konsumen enggan membeli, penawaran elastis.
Jika konsumen masih mau membeli, maka penawaran inelastis.
Contoh:
Diketahui fungsi permintaan adalah Qd = 20 – p dan fungsi penawaran adalah Ps = 1/3 q + 40/3.
Tentukan harga dan jumlah keseimbangan!
Jawab:
Ps = 1/3 q + 40/3
Qs = 3p - 40
Qd = Qs q = 20-15
20 – p = 3p – 40 q = 5
-4p = -60 E = (5, 15)
p = 15
Jadi, harga keseimbangan adalah Rp 15 dan jumlah keseimbangan adalah 5 unit.
Harga keseimbangan mengklasifikasikan pembeli dan penjual menjadi beberapa macam.
1) Pembeli marjinal
Adalah pembeli yang daya belinya sama dengan harga ekuilibrium.
2) Penjual marjinal
Adalah penjual yang harga jualnya sama dengan harga ekuilibrium.
3) Pembeli submarjinal
Adalah pembeli yang daya belinya dibawah harga ekuilibrium, karena ia menaksir bahwa harga pasar akan lebih rendah dari semestinya.
4) Penjual submarjinal
Adalah penjual yang harga jualnya diatas harga ekuilibrium, karena ia mengharapkan keuntungan dengan menunggu kenaikan harga untuk menjual.
5) Pembeli supermarjinal
Adalah pembeli yang daya belinya diatas harga ekuilibrium, karena ia menaksir bahwa harga pasar akan lebih tinggi dari semestinya.
Keuntungan yang dialami pembeli supermarjinal disebut premi konsumen.
6) Penjual supermarjinal
Adalah pembeli yang harga jualnya dibawah harga ekuilibrium, karena ia mengharapkan keuntungan dengan lebih banyak pembeli yang akan datang.
Keuntungan yang dialami penjual supermarjinal disebut premi produsen.
Berdasarkan daya belinya, pembeli dibagi menjadi:
1) Pembeli potensial
Adalah pembeli yang ingin melakukan pembelian yang disertai daya beli. Pembeli potensial selanjutnya akan menjadi pembeli efektif.
Contohnya adalah pembeli marjinal dan pembeli supermarjinal.
2) Pembeli efektif
Adalah pembeli yang membeli dan disertai daya beli.
3) Pembeli absolut
Adalah pembeli yang ingin membeli namun tidak disertai daya beli.
Contohnya adalah pembeli submarjinal.
Dalam mekanisme pembentukan harga pasar, dapat terjadi dua keadaan selain harga keseimbangan:
1) Surplus adalah keadaan dimana jumlah barang yang ditawarkan lebih banyak daripada jumlah barang yang diminta.
2) Defisit (shortage) adalah keadaan dimana jumlah barang yang ditawarkan lebih sedikit daripada jumlah barang yang diminta.
Jika cepat, penawaran elastis.
Jika lama, penawaran inelastis.
Jika tahan lama, penawaran elastis.
Jika tidak tahan lama, penawaran inelastis.
Jika banyak, penawaran elastis.
Jika sedikit, penawaran inelastis.
Jika tinggi, penawaran elastis.
Jika rendah, penawaran inelastis.
Jika mudah, penawaran elastis.
Jika sulit, penawaran inelastis.
Jika banyak, penawaran elastis.
Jika sedikit, penawaran inelastis.
Jika konsumen enggan membeli, penawaran elastis.
Jika konsumen masih mau membeli, maka penawaran inelastis.
Contoh:
Diketahui fungsi permintaan adalah Qd = 20 – p dan fungsi penawaran adalah Ps = 1/3 q + 40/3.
Tentukan harga dan jumlah keseimbangan!
Jawab:
Ps = 1/3 q + 40/3
Qs = 3p - 40
Qd = Qs q = 20-15
20 – p = 3p – 40 q = 5
-4p = -60 E = (5, 15)
p = 15
Jadi, harga keseimbangan adalah Rp 15 dan jumlah keseimbangan adalah 5 unit.
Harga keseimbangan mengklasifikasikan pembeli dan penjual menjadi beberapa macam.
1) Pembeli marjinal
Adalah pembeli yang daya belinya sama dengan harga ekuilibrium.
2) Penjual marjinal
Adalah penjual yang harga jualnya sama dengan harga ekuilibrium.
3) Pembeli submarjinal
Adalah pembeli yang daya belinya dibawah harga ekuilibrium, karena ia menaksir bahwa harga pasar akan lebih rendah dari semestinya.
4) Penjual submarjinal
Adalah penjual yang harga jualnya diatas harga ekuilibrium, karena ia mengharapkan keuntungan dengan menunggu kenaikan harga untuk menjual.
5) Pembeli supermarjinal
Adalah pembeli yang daya belinya diatas harga ekuilibrium, karena ia menaksir bahwa harga pasar akan lebih tinggi dari semestinya.
Keuntungan yang dialami pembeli supermarjinal disebut premi konsumen.
6) Penjual supermarjinal
Adalah pembeli yang harga jualnya dibawah harga ekuilibrium, karena ia mengharapkan keuntungan dengan lebih banyak pembeli yang akan datang.
Keuntungan yang dialami penjual supermarjinal disebut premi produsen.
Berdasarkan daya belinya, pembeli dibagi menjadi:
1) Pembeli potensial
Adalah pembeli yang ingin melakukan pembelian yang disertai daya beli. Pembeli potensial selanjutnya akan menjadi pembeli efektif.
Contohnya adalah pembeli marjinal dan pembeli supermarjinal.
2) Pembeli efektif
Adalah pembeli yang membeli dan disertai daya beli.
3) Pembeli absolut
Adalah pembeli yang ingin membeli namun tidak disertai daya beli.
Contohnya adalah pembeli submarjinal.
Dalam mekanisme pembentukan harga pasar, dapat terjadi dua keadaan selain harga keseimbangan:
1) Surplus adalah keadaan dimana jumlah barang yang ditawarkan lebih banyak daripada jumlah barang yang diminta.
2) Defisit (shortage) adalah keadaan dimana jumlah barang yang ditawarkan lebih sedikit daripada jumlah barang yang diminta.
Pergeseran Harga Ekuilibrium
Pergeseran harga ekuilibrium terjadi akibat:1) Pergeseran kurva permintaan
2) Pergeseran kurva penawaran
3) Pergeseran kurva permintaan dan penawaran
Pengaruh pergeseran kurva permintaan:
1) Kurva permintaan bergeser ke kiri, kurva penawaran tetap
2) Kurva permintaan bergeser ke kanan, kurva penawaran tetap
Pengaruh pergeseran kurva penawaran:
1) Kurva penawaran bergeser ke kiri, kurva permintaan tetap
2) Kurva penawaran bergeser ke kanan, kurva permintaan tetap
Pengaruh pergeseran kurva permintaan dan penawaran:
1) Kedua kurva bergeser searah secara seimbang ke kiri
ke kanan
2) Kedua kurva bergeser searah, salah satu lebih besar pergeserannya ke kiri, permintaan lebih besar ke kiri, penawaran lebih besar ke kanan, permintaan lebih besar ke kanan, penawaran lebih besar
3) Kedua kurva bergeser ke arah berlawanan secara seimbang permintaan ke kiri, penawaran ke kanan permintaan ke kanan, penawaran ke kiri